Selasa, 08 Januari 2013

a MARRIAGE is ....

melihat kawan yang sedang berbunga-bunga hatinya menanti hari terindah untuk menjadi wanita tercantik di dunia (meski hanya beberapa jam) itu rasanya senang sekali, seperti semua berwarna pink, seperti semua tidak ada yang salah, seperti waktu berjalan bergitu lambatnya.

melihat kawan yang tertunduk sedih menanti kapan dapat mengenakan gaun indah itu, terasa seperti semua dunia gelap gulita, apa lagi belum ada tanda-tanda sang kumbang datang ke taman, aduuh rasanya itu berat sekali, tiap malam menangis lelah.

begitu kira-kira yang dapat saya bandingkan kedua perasaan yang begitu berbeda menanggapi kapan datangnya sebuah perkawinan... menikah tahun 2011, dikala usia 26, entah itu termasuk lambat atau cepat, tapi yang jelas saya sempat merasakah ga enaknya kegalauan menanti dia oh dia.. tapi, sebenarnya seberapa siapkah kita untuk menikah, apa yang kita tau tentang pernikahan, modal apa yang harus kita punya untuk berumah tangga.. itu semua saya pahami setelah saya memasuki dunia pernikahan... beginilah saya memahami pernikahan.

PERNIKAHAN SENI KEHIDUPAN

begitu kira-kira yang saya baca dari sebuah buku, pernikahan disebut sebuah "seni" karena untuk menghadapinya dibutuhkan skill kita, dibutuhkan perasaan kita.. pernikah bagi saya adalah sebuah sekolah yang semua materinya berupa praktek langsung. tiap hari saya mendapat pelajaran yang baru. dari tiap masalah yang ada saya temukan solusi seketika. dan begitulah pernikahan tidak semuanya manis, tidak semuanya pahit.

senior saya pernah berkata: nikmati saja bulan2 awal, karena memang masih bulan madu.. nanti kalau sudah setahun dua tahun itu masa2 sulit, masa2 akan ada masalah yang muncul, mulai dari masalah anak sakit, siapa yang harus nunggu dan lain2.. dalam hati saya meragukan itu.. apa benar akan sesulit yang dikatakan...

kemudian saya berusaha merenung dari kehidupan pernikahan ini dan saya temukan bahwa masalah bisa jadi muncul karena kekurangtauan kita terhadap pasangan. dan saya teringat buku yang saya baca jauh-jauh hari, katanya pernikahan itu seperti main judi, kita tidak pernah tau apakah kita akan menang atau kalah.. mengerikan sekali bukan..

sebagai orang yang beriman, tentunya saya berharap dari pernikahan ini menjadi ibadah untuk saya, tiap keikhlasan dan kepatuhan terhadap dia oh dia semoga itu menjadi kebaikan untuk saya.

KENAPA DIA

"kok kamu ada di sini?" canda dia oh dia.. dan saya timpali "kamuu.. kenapa ga pulang" yaaa sesekali saya akan tertawa memikirkan kenapa tiba2 ada orang lain di kamar saya. sesekali saya akan merasa kehilangan teman-teman, sesekali saya merindukan orang tua.. dan itulah kehidupan bukan? pernikahan tidak lebih dari satu tahap kehidupan yang harus kita lewati yaaa

MELUPAKAN EGO

buang jauh-jauh itu ego.. jangan pernah ada di sudut2 ruang keluarga. yaaa hanya dengan begitu rasanya bisa tentram.. hehehe

KUATKAN DENGAN DO'A

karena sesungguhnya hanya Tuhan yang menyatukan kita, maka mintalah IA untuk menguatkan kita.

saya akhiri tulisan ini karena si baby sdh terbangun meminta haknya :)

satu lagi .... ingat trus untuk mengucapka,, " I LOVE U, SAYAAANG" :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar