Minggu, 21 Desember 2008

Alhamdulillah

Disaat waktu berhenti… Kosong
Dimensi membutakan mata, memekakkan telinga
Lalu diri menjadi hampa
Saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka
Sadarku akan hadirMu
Mematahkan sendi-sendi yang biasanya tegak berdiri

Sujudku…
pun takkan memuaskan inginku
untuk hanturkan sembah sedalam kalbu
Adapun kusembahkan syukur pada-Mu Ya Allah
Untuk nama, harta dan keluarga yang mencinta
Dan perjalanan yang sejauh ini tertempa
Alhamdulillah… pilihan dan kesempatan
Yang membuat hamba mengerti
lebih baik tentang makna diri
Semua lebih berarti akan mudah dihayati.
Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah…

Sabtu, 06 Desember 2008

Lain Dulu Lain Sekarang

Lain dulu lain sekarang

Satu hal yang banyak menyita waktu ku adalah, ketika aku membuka file foto2 kenangan, dimulai dari ketika angkatan 03 UNJ mengadakan KKL, kemudian ketika kami ber10 pergi berjuang ke negeri 1000 menara, wow.. ternyata banyak kenangan yang berlalu, namun kembali datang detik itu juga, aku tak dapat menaham tawa melihat gaya dan aksiku dan teman2ku 2 tahun yang lalu, begitu polos, (ups.. masih bisakah dikatakan polos.. hehehe). Satu hal yang tergambar dari foto2 itu adalah, bahwa kami menikmati hidup kami saat itu, melupakan beban, seakan2 terlepas dari berbagai kesulitan hidup kami, tinggal jauh dari orang tua, hidup dalam lingkungan budaya yang berbeda, namun sayang, yang terekam dalam foto2 itu lebih banyak atau bahkan semuanya adalah saat2 bahagia kami, padahal 1 tahun hidup bersama, banyak hal yang terjadi, seperti perselisihan anggota kamarku (kami tinggal 3 orang dalam satu kamar), entah apa sebabnya dalam satu tahun sudah berkali2kami pindah kamar (lebih tepat nya dipaksa pindah), status kami yang hanya sebagai tamu, kami menurut saja, meski harus memindahkan koper2 kami yang berat, (perpindahan kamar kami, adalah perpidahan antar tingkat, dari tinggat 2 ke 5 dan dari 5 ke1.. aku lupa bagaimana detailnya). Dan terjadilah perselisihan itu.. (aku dan anggota kamar yang lain),, sehingga menyebabkan aku bolos kuliah jam pertama (padahal itu adalah jam dosen favoritku).. Alhamdulilah perselisihan segera teratasi, klo tidak bagaimana ak makan.. secara "dia" adalah mami kamar ku.. yang perhatian banget masakin tuk aku dan teman2 yang lain

2 tahun berlalu. Kejadian pahit saat itu, berubah menjadi kenangan manis, yang membuat kami terpingkal2 jika menceritakannya kembali. Kejadian saat kami didiskriminasikan oleh dosen kami, yang dikiranya kami tak dapat mengaji (ups.. mungkin mereka lupa. Bagi orang betawi, ngaji itu nomor satu.. hehehe), atau kekesalan teman kami dari khazastan karena kami selalu telat masuk kelas.. (entah kenapa kesan awal, pertemuan awal kami, penuh dengan suasana dingin dan penuh persaingan), Untungnya suasana seperti itu tidak berlangsung lama, perasaan curiga antar kami berubah menjadi persahabatan yang penuh cinta.. (bahkan cinta seperti dalam film2, maaf untuk bagian ini mungkin temanku yang lain yang mesti menceritakannya)

Lain dulu lain sekarang...
Jika dulu, bertemu dengan teman adalah hal yang biasa.. namun sekarang, bertemu denganya hanya dalam YM saja menjadi hal yang sangat istimewa. Hanya sekedar bersapa (akhbaarak eih.. wahesytiini... mataa tusaafir ila minya?? ),,
Jika dulu enggan menyapa dosen, namun sekarang bertemu dan berkirim email dengan dosen menjadi hal yang sangat menyenangkan.

Lain dulu lain sekarang...
Jika dulu menjalani hidup seperti air mengalir (tak tau mau kemana),, namun sekarang,, TETAP ku jalani hidup bagai air mengalir (dengan tambahan) yang sudah jelas kemana muaranya..

TemanGhaaib

Ghaib secara bahasa adalah isim faa`il dari Ghaaba-Yaghiibu.. artinya tidak ada, tidak nampak.. lawan kata dari Haadir

Belakang ini, daftar temanku bertambah, jika dulu, orang yang ku panggil KAWAN, SOBAT, AKHI, UKHTI adalah mereka yang sebangku, sekelas, sekampus, sejalan (sejalan pulang dari kampus), sebis, sehalte dan bisa lebih jauh lagi. Aku punya teman dari temannya teman. semua mereka adalah Haadir dalam artian they're real for me. I Know them.. (secara lahir...).. namun sejak ku kenal Internet tahun 2003 (telat ga sech) kemudian berkenalan dengan YM (dan ini semakin hari semakin akrab), dilanjuti dengan FS dan MP…maka, bertambahlah teman2ku… tidak sedikit dari mereka yang menjadi tempat curhatku.. bahkan untuk hal2 yang tidak mungkin ku ceritakan dengan teman2 yang haadir dalam kehidupanku.

See.. kemajuan teknologi tak selamanya buruk,,, (eh tapi tak selamanya baik juga) .. sebenarnya di dunia "MAYA" ini, bisa saja kita melakukan hal seenaknya (idzaa lam tastahi fashna` maa syi'ta=kalau kau tak malu, berbuatlah semaumu).. senang sekali kebanyakan dari orang2 Ghaaib yang ku temui di dunia maya ini adalah orang2 yang baik.. mungkin inilah yang dimaksud dengan (wa al-Thayyibaat li al-Thayyibin) ^_^
Tapi.. bagi para pemula pengguna layanan komunikasi internet.. diharap berhati2.. karena gerombolan musang berbulu ayam hingga serigala berbulu domba siap menerkam mangsa.. hal ini benar terjadi pada teman kami, terbujuk kata2 manis.. (dioles madu kalee).. dan akhirnya kecewa, efeknya sangat buruk.. nilai2 nya turun drastis, padahal dia termasuk mahasiswi potensial di jurusan.

Any way.. baik di dunia Maya, Dunia Nyata.. (Dunia Akhirat,,ups).. ada etika yang mesti dijaga.sehingga kita akan benar2 menciptkan suasana yang lebih harmonis, romantis, strategis (loh kok).. hehehehe..

I JUST WANNA SAY. THANKS FOR BEING MY FRIEND..saya sangat menghargai waktu yang telah kau luangkan meski hanya sekedar tuk menyapa, atau bahkan menangis, tertawa bersama, nasehat, motivasi, pelajaran berharga… semoga semuanya akan menambah timbangan amal baik kita.. ^_^

JILBABmuridku

Tak terasa semester ini akan segera berakhir, selama menjalani amanah tuk mengajar anak-anak terpilih ini (ku katakan mereka terpilih, karena tuk menduduki bangku di perguruan tinggi negeri tak semudah yang dikira). Aku mengajar salah satu kemahiran berbahasa (membaca), tiga kelas yang ku ajar, kelas RegA= 33 orang, RegB= 28 orang, dan non-Reg A=18 orang, (wow.. tenyata jumlah yang ku ajar lebih dari 50 orang), awal ku memasuki ke3 kelas tersebut, ku dapati 2 orang mahasiswi (maaf) belum berhijab, aku tidak kaget, karena di angkatanku pun ada beberapa rekanku yang awalnya tidak berjilbab, dan Alhamdulillah saat ini ia makin cantik dengan jilbabnya. Namun, setelah UTS, ku dapati seorang dari dua mahasiswi itu memutuskan untuk berjilbab, (Tak henti ku panjatkan pujian pada-Nya dan tak lupa ku selipkan doaku disaat mengajar).

Banyak hal yang ku dapati selama aku mengajar, ternyata benar apa yang dibilang Guru-guruku dahulu, bahwa ketika nanti kau mengajar, kan kau dapati hal2 yang mirip dengan apa yang kau alami sekarang. Dan tenyata benar, MENGAJAR bagiku, melihat kembali saat2 yang telah kulalui namun kali ini dengan kacamata berbeda, SEORANG GURU. Kadang tak berhenti ku tersenyum jika ku dapati seorang mahasiswi yang berlaku persis seperti yang kulakukan dulu. Atau aku merasa jengkel jika ku temukan mahasiswa yang bertingkah persis... seperti temanku lakukan dulu.

Dan ternyata mereka, yang mungkin belum menentukan masa depannya, dapat memberiku motivasi, bahkan pelajaran berharga, dan aku yakin mereka tak sadari itu. Kegigihan mereka tuk memahami pelajaran yang bagi sebagian mereka sangat ASING, atau ketabahan mereka tuk berusaha dapat terus belajar mendapatkan ilmu, berusaha seakan tuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa masuk PTN ini tidak merugi, meski ku curiga bahwa banyak kesulitan yang menyelimuti langkah mereka. Ku tak berhenti mengharapkan dan berdoa semoga Allah memudahkan Langkah mereka, sehingga mereka dapat menemukan hidup yang lebih baik.
"Terus berjuang Nak,, lakukan semua yang kau bisa..
Dan.. biarkan Allah yang tentukan HASILnya...
Usaha.. Usaha... dan bertawakallah..."

HOWcanIsayNo

Rabu, 3 Desember 2008. Hari ini hampir seluruh Jakarta diguyur hujan, bagi sebagian orang saat turun hujan adalah saat yang mengasikkan.. tapi bagaimana jika hujan turun di saat yang tidak tepat? Hujan Deras.. adalah satu dari beribu alasan untuk tidak masuk kelas. Maka ketika seorang memberi kabar bahwa si Fulan izin karena kena hujan di jalan, saya dapat memastikan bahwa fulan tidak akan masuk kelas, meski dalam hati saya menaruh prihatin, karena fulan adalah msiswa yang saya nilai menaruh perhatian dalam pelajaran.

Pelajaran di mulai... pintu di ketuk, saya masih berharap fulan yang kehujanan tiba di kelas,, tapi ketukan kali ini adalah msiswi yang sedang mencari bangku, hmmm meski hanya tersisa satu bangku di kelas kami, itupun sudah laksana kursi goyang, tanpa ragu diambilnya kursi itu (Stttttttttt..ini hal lumrah di kampus kami)

Pelajaran pun dilanjutkan... dan kembali pintu diketuk, tanpa ragu dibuka lalu berkata "Boleh masuk Bu?" (sambil tersenyum2 getir eh.. khawatir).. Fulan yang kehujanan benar-benar tiba di kelas... yang melihat saya... tentu tahu bahwa saya tidak dapat menyembunyikan senang.. dalam hati berkata: "Bagaimana bisa ku katakan tidak?" namun kata yang terucap hanya: "Boleh..".. dan Fulan pun masuk dan dia telah membawa kursinya sendiri (tentu bukan dari rumahnya) satu lagi tanda.. bahwa fulan memang bersungguh-sungguh untuk mengikut pelajaran ini.

Melarang siswa mengikuti pelajaran karena telat.. adakah ini hal yang bijak?? Atau dimana sisi baiknya?

Sebagai mahasiswa, saya juga pernah mengalami hal yang serupa, berjuang sepenuhnya tuk tiba di kelas tepat waktu, namun siapa yang dapat menduga jalanan Jakarta, kadang lancar, kadang macet, kadang dari menghindar satu macet malah ketemu macet yang lain. Tiba di kelas, telat sedikit, tapi tak ada toleransi, saya bisa memaklumi prinsipnya sebagai pengajar, saya pun terima jika saya dianggap tidak hadir, hanya satu hal... izinkan saya mengikuti pelajaran..(namun, jeritan itu tak sampai ke telinganya dan saya pun hanya menunggu di luar, berharap akan diizinkan masuk,, namun NIHIL)... Ups.. CURHAT nech..

Punishment ini sepertinya mesti ditinjau bersama, (pengajar dan yang diajar), agar tidak ada satu hak pun yang terinjak. Bukankah kita memiliki tujuan yang sama... meraih masa depan gemilang dengan pendidikan??