Sabtu, 06 Desember 2008

HOWcanIsayNo

Rabu, 3 Desember 2008. Hari ini hampir seluruh Jakarta diguyur hujan, bagi sebagian orang saat turun hujan adalah saat yang mengasikkan.. tapi bagaimana jika hujan turun di saat yang tidak tepat? Hujan Deras.. adalah satu dari beribu alasan untuk tidak masuk kelas. Maka ketika seorang memberi kabar bahwa si Fulan izin karena kena hujan di jalan, saya dapat memastikan bahwa fulan tidak akan masuk kelas, meski dalam hati saya menaruh prihatin, karena fulan adalah msiswa yang saya nilai menaruh perhatian dalam pelajaran.

Pelajaran di mulai... pintu di ketuk, saya masih berharap fulan yang kehujanan tiba di kelas,, tapi ketukan kali ini adalah msiswi yang sedang mencari bangku, hmmm meski hanya tersisa satu bangku di kelas kami, itupun sudah laksana kursi goyang, tanpa ragu diambilnya kursi itu (Stttttttttt..ini hal lumrah di kampus kami)

Pelajaran pun dilanjutkan... dan kembali pintu diketuk, tanpa ragu dibuka lalu berkata "Boleh masuk Bu?" (sambil tersenyum2 getir eh.. khawatir).. Fulan yang kehujanan benar-benar tiba di kelas... yang melihat saya... tentu tahu bahwa saya tidak dapat menyembunyikan senang.. dalam hati berkata: "Bagaimana bisa ku katakan tidak?" namun kata yang terucap hanya: "Boleh..".. dan Fulan pun masuk dan dia telah membawa kursinya sendiri (tentu bukan dari rumahnya) satu lagi tanda.. bahwa fulan memang bersungguh-sungguh untuk mengikut pelajaran ini.

Melarang siswa mengikuti pelajaran karena telat.. adakah ini hal yang bijak?? Atau dimana sisi baiknya?

Sebagai mahasiswa, saya juga pernah mengalami hal yang serupa, berjuang sepenuhnya tuk tiba di kelas tepat waktu, namun siapa yang dapat menduga jalanan Jakarta, kadang lancar, kadang macet, kadang dari menghindar satu macet malah ketemu macet yang lain. Tiba di kelas, telat sedikit, tapi tak ada toleransi, saya bisa memaklumi prinsipnya sebagai pengajar, saya pun terima jika saya dianggap tidak hadir, hanya satu hal... izinkan saya mengikuti pelajaran..(namun, jeritan itu tak sampai ke telinganya dan saya pun hanya menunggu di luar, berharap akan diizinkan masuk,, namun NIHIL)... Ups.. CURHAT nech..

Punishment ini sepertinya mesti ditinjau bersama, (pengajar dan yang diajar), agar tidak ada satu hak pun yang terinjak. Bukankah kita memiliki tujuan yang sama... meraih masa depan gemilang dengan pendidikan??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar